Job Career Vacancy
Latest News

Kepemimpinan ekonomi yang kokoh dalam konteks global dan lokal (GLOKALISME)

Selasa, 17 November 2009 , Posted by Gilang Ramadhan at 22.26


Negara yang besar adalah Negara yang berkebudayaan, dan kebudayaan bersifat netral yang berarti tidak ada kebudayaan yang menjadi superior dari kebudayaan lainnya. Indonesia memiliki kebudayaan yang beragam, termasuk kebudayaan dalam mengolah hasil kekayaan alam, yaitu budaya jujur dan saling gotongroyong serta bertanggung jawab(dahulu dikenal sebagai ekonomi koperasi yang berasaskan kekeluargaan). Di era kekinian kebudayaan seperti itu sulit sekali ditemukan pada bangsa Indonesia. Karena bangsa indonesiasudah dipengaruhi isme-isme global tanpa menyaring terlebih dahulu baik dan tidaknya, kita mengenal dalam konteks liberal yang berasal dari kata liebe yang berarti bebas, bebas di sini berarti bekerja tanpa adanya tekanan, baik kepentingan maupun persoalan pribadi, bebas tersebut melahirkan konsekuensi akuntabilitas pada hasil kerja,karena di sini dituntut produktifitas kerja personal serta tidak mengandalkan orang lain/berpangku tangan. lalu kita mengenal paham sosialis yang menekankan pada persamaan, kebersamaan dalam kepemilikan dan peran pemerintah yang kuat untuk menjaga stabilitas ekonomi Negara, yang berpengaruh pada seimbangnya ekonomi makro pada Negara serta ketahanan ekonomi yang kuat, serta paham-paham lain yang berkembang di dunia.
Konteks Glokalisme berarti belajar dari pergaulan global bagaimana caranya Negara-negara di dunia dalam memajukan perekonomiannya serta tidak melupakan kearifan lokal sebagai bentuk ketahanan pribadi (self divence)dari pengaruh buruk global. Kepemimpinan ekonomi yang ideal adalah pemimpin yang dapat memadukan unsur-unsur yang penting dan baik dalam dua mainstream tersebut, serta tegas dalam membatasi hal-hal yang kurang baik dari keduanya. Konsekuensinya adalah kepemimpinan yang nasionalis dan tidak rela untuk menggadaikan kekayaan Negara kepada investor asing, memiliki kepekaan terhadap potensi yang dimiliki oleh Negara (SDM dan SDA) yang dilandasi oleh kejujuran serta rasa bertanggung jawab dalam mengolahnya, karena sesungguhnya tak ada Negara yang maju karena hanya mengandalkan kekayaan alam yang dimilikinya, di sini nilai kejujuran menjadi sangat penting sebagai bentuk responsibility to accountability, lalu dipadukan dengan keefektifitasan kerja yang dikenalkan oleh F. Taylor, yang dikenal sebagai the principles of scientific management serta teori-teori lain yang mengutamakan peningkatan pada hasil kerja yang berkembang di dunia serta memiliki kemauan dan niat yang kuat untuk berbakti pada negara yang melandasi oleh pola kepemimpinannya.
Ekonomi adalah bagaimana caranya mengatur potensi yang jumlahnya terbatas dan tidak terbatas, kepemimpinan yang baik adalah mempunyai prioritas utama dalam bekerja, mendistribusikan potensi yang bersifat terbatas lebih diutamakan agar tidak terjadi kekacauan menjadi prioritas utama serta pandai dalam mengatur potensi yang tidak terbatas agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Inti dari tulisan ini adalah kepemimpinan ekonomi yang baik adalah pemimpin yang memiliki karakter kebangsaan yang kuat serta memiliki kecakapan dalam memadukan antara kearifan lokal termasuk potensi-potensi positif yang terdapat di dalamnya serta memiliki kapabilitas dalam memadukannya dengan paham-paham yang berkembang di dunia.

Currently have 0 komentar:

Leave a Reply

Posting Komentar