Job Career Vacancy
Latest News

Mengatasi Kendala Masyarakat Informasi Dengan Kerjasama Internasional

Selasa, 17 November 2009 , Posted by Gilang Ramadhan at 22.31

Untuk menjadi masyarakat informasi Indonesia memang harus sudah dipersiapkan dan dibentuk. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu cepat memang sudah dinikmati oleh masyarakat Indonesia, akan tetapi kesadaran masyarakat akan informasi yang akurat masing kurang. Teknologi Informasi, terutama komputer, memang sudah mulai dibutuhkan dan dirasakan merupakan kebutuhan yang tak bisa ditawar lagi, terutama oleh para intelektual, pelajar, para profesional dan kalangan bisnis. Tetapi bagi masyarakat kelas bawah, hal tersebut masih bisa dianggap mewah. Walaupun pengembangan system informasi untuk pemerintah pusat dan daerah terus dikembangkan, tapi masih banyak pemerintah daerah belum berminat membangun atau menggunakan untuk kepentingannya.
Untuk mengetahui seberapa cepat pertumbuhan dalam menuju masyarakat informasi perlu dilakukan pengukuran. Sehingga dapat diketahui kondisi dan kemampuan dari masyarakat dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk medukung kegiatan sehari-harinya. Hasil pengukuran ini dapat digunakan untuk menghilangkan kendala-kendala yang menghambat pertumbuhan masyarakat informasi.
Untuk mengatasi kendala dalam mewujudkan masyarakat informasi, diantaranya perlu dilakukan suatu penentuan tolak ukur tentang apa yang disebut sebagai masyarakat informasi, diantaranya adalah denganadanya kerjasama pemerintah dengan organisasi IT dunia ITU (International Tellecomunication Union) yang terwujud dalam:
- ‘Tunis Commitment’ sebagai payung politik para kepala negara dalam mewujudkan masyarakat informasi,
- ‘ Tunis Agenda for Action’ sebagai rencana bentuk operasional untuk mewujudkan masyarakat informasi yang meliputi Financial Mechanism, Internet Governancedan Implementation serta Follow-Up.
Setelah terbukanya kerjasama dengan organisasi IT Internasional maka untuk mengatasi kendala masyarakat informasi adalah dengan mengukur seberapa jauh adanya suatu kesenjangan informasi pada suatu masyarakat atau disebut dengan peluang digital.
Telah dinyatakan pada WSIS I dan II, yang bertujuan untuk memperkecil kesenjangan digital diantara negara-negara di dunia. Beberapa indicator telah dikembangkan dalam rangka untuk mengetahui seberapa besar penerapan teknologi informasi dan komunikasi di suatu negara, sehingga dapat dilihat tingkat ketertinggalan negara tersebut bila dibandingkan negara-negara lainnya. Dari beberapa indicator seperti yang tertera pada table tersebut WSIS (Agenda Tunis) mengesahkan dua indeks yang digunakan untuk melakukan evaluasi, yaitu : ICT Opportunity Index (ICT-OI) dan Digital Opportunity Index (DOI).
Setelah permasalahan dipelajari, maka akan diberikan DOI (Digital Opportunity Index), Peranan DOI dalam mengantisipasi perkembangan teknologi informasi dan komunkasi sangat relevan, karena indeks ini mencakup inovasi dan memberi harapan bagi teknologi baru seperti ‘broadband’ dan ‘mobile internet’. Indeks ini juga dapat digunakan untuk mengkaji pertumbuhan dan mempelajari teknologi informasi dan komunikasi yang baru. DOI selalu melihat kedepan mengenai perkembangan dari teknologi informasi dan komunikasi dari suatu negara.
Masyarakat informasi tidak akan pernah terwujud tanpa adanya komponen pendukung yakni adanya:
Peluang.
Akses dan kemampuan untuk mendapatkan pelayanan teknologi informasi dan komunikasi merupakan suatu ukuran peluang dari masyarakat informasi. Dua hal tersebut yaitu akses dan kemampuan, merupakan suatu peluang dasar untuk program pengembangan menuju ke tingkat yang lebih tinggi untuk melakukan akses teknologi informasi dan komunikasi.
Akses.
Dimaksud dengan peluang untuk akses disini adalah untuk dapat menggunakan saluran telepon tetap (Fixed Telephone Line) dan atau telepon seluler (Mobile Cellular Telephone). Secara historical, pengukuran akses ke komunikasi universal untuk penggunaan saluran telepon tetap didasarkan pada keputusan yang sifatnya subyektif. Dengan mempertimbangkan pada keadaan dari pelakunya, maka bagaimana peluang akses ke telepon tetap dapat diperoleh yaitu dengan melihat jarak dan waktu. Misalnya mengenai jarak, kebijakan akses universal hanya diberikan kepada penduduk yang berada sekitar dua kilometer. Orang melihat jarak dua kilometer akan berbeda, bergantung pada kondisinya, dianggap dekat bila itu untuk orang yang sehat dan masih muda dan sebaliknya jauh untuk yang tua dan tidak sehat. Waktu juga sifatnya relative, karena bergantung dengan moda transportasi yang digunakan untuk mencapai tempat telepon tetap berada.
Infrastruktur.
Pada kategori ini mencakup indikator akan jaringan (network) seperti proporsi dari rumah tangga dengan telepon tetap, pengguna telepon bergerak tiap 100 penduduk, proporsi dari rumah tangga yang menggunakan internet (akses internet) dirumah dan pengguna ‘mobile internet’ per 100 penduduk. Kategori ini juga termasuk peralatan yang menyediakan ‘interface’ antara pemakai dengan jaringan, disini direpresentasikan oleh proporsi rumah tangga dengan komputer.
Utilitas.
Utilitas menampilkan perluasan penggunaan TIK dan termasuk proporsi dari individu yang menggunakan internet. Beberapa tahun yang lalu masyarakat mengenal telekomunikasi identik dengan layanan telepon (voice), dengan kemajuan teknologi yang begitu cepat, telekomunikasi tidak hanya untuk suara saja juga data dan yang lainnya. Dan seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pelanggan, maka sudah mengarah ke layanan data broadband. Usaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan ini juga memberikan pengaruh pada peningkatan untuk akses pada tingkat fungsionalitas yang tinggi. Tingkat fungsionalitas ini mencakup pelayanan seperti ‘video streaming’ dan aplikasi lain yan diinginkan oleh masyarakat informasi seperti ‘telemedicine’, e-governmet dan e-learning. Penggunaan layanan broadband yang terus meningkat dapat terlihat, pada akhir-akhir ini pertumbuhan trafik data terus meningkat secara signifikan. Penggunanya pun meliputi perusahaan maupun individu yang melakukan proses bisnis dan transaksi secara online.

Currently have 0 komentar:

Leave a Reply

Posting Komentar